Setelah seruan Presiden Prabowo untuk percepatan RUU ini semakin menguat , masyarakat menyiapkan diri untuk terus memantau janji itu menjadi aksi nyata
Demonstrasi ini yang dimulai sebagai aksi damai, namun berubah intens dan gaduh, merefleksikan satu hal: kehilangan kepercayaan rakyat kepada DPR dan lembaga-lembaga negara adalah nyata dan berbahaya, seandainya dibiarkan. Teriakan “Bubarkan DPR!” dan tuntutan perampasan aset kini adalah simbol bukan sekadar frustrasi, tapi harapan akan reformasi.
Jika DPR tak tanggap, rakyat bisa saja menuntut lebih dari kata-kata. Ini bukan sekadar pengingat—ini adalah panggilan bangun demi demokrasi yang lebih jujur dan akuntabel.
Baca Juga:Peradin Kukuhkan Kepengurusan Baru di Kabupaten Bandung, Fokus Wujudkan Posbakum di Setiap Desa

Halaman