Jambi, 28 Juni 2025 – Di tengah perubahan zaman yang tak sekadar cepat, tapi juga tak menentu, Universitas Dinamika Bangsa (UNAMA) kembali mengukuhkan 450 lulusan dari Program Sarjana dan Pascasarjana dalam sidang senat terbuka yang digelar di Abadi Convention Center, Jambi. Diiringi mars kampus dan lagu kebangsaan, para lulusan melangkah mantap: bukan hanya membawa ijazah, tapi juga tanggung jawab moral dan intelektual sebagai generasi pembaharu.

Dengan tema “UNAMA Kukuhkan Ratusan Wisudawan Siap Hadapi Revolusi Industri 5.0”, acara ini menjadi penegasan bahwa pendidikan bukan hanya tentang gelar, tapi tentang kesiapan menghadapi tantangan masa depan—tantangan yang tidak cukup dijawab dengan kemampuan teknis, tetapi dengan karakter, kolaborasi, dan kesadaran akan nilai kemanusiaan.

Dalam sambutannya, Rektor UNAMA, Dr. Setiawan Assegaff, menegaskan bahwa para wisudawan telah dibekali bukan hanya dengan ilmu, tetapi juga nilai.

“Kami yakin, lulusan UNAMA akan menjadi pelaku perubahan di tengah masyarakat. Era 5.0 membutuhkan mereka yang tak hanya paham teknologi, tapi juga menjunjung tinggi etika, empati, dan keadaban sosial,” tuturnya. Pesan ini bukan sekadar kata-kata, tetapi fondasi bagi mereka yang akan menapaki dunia nyata.

Foto : Kata sambutan, Rektor UNAMA, Dr. Setiawan Assegaff.

Kepala LLDIKTI Wilayah X, melalui sambutan yang diwakilkan oleh Reri Anton, S.T., M.M., menyampaikan apresiasi atas kontribusi UNAMA dalam mencetak lulusan unggul yang siap bersaing di tingkat nasional dan global. Kualitas bukanlah produk kebetulan, melainkan hasil konsistensi dalam visi dan dedikasi institusi pendidikan.

“Kami melihat UNAMA tak hanya mencetak sarjana, tetapi juga membangun karakter kebangsaan dalam diri generasi muda,” katanya.

Momen paling menyentuh adalah ketika Muhammad Bilal Alfayyadh, lulusan terbaik Program Magister Sistem Informasi, mewakili seluruh wisudawan menyampaikan pidato terima kasih. Suaranya bergetar saat menyebut bahwa UNAMA adalah tempat ia bertumbuh, gagal, belajar, dan bangkit.