Faktatoday.com – Sungai penuh, Keceriaan malam akhir pekan di Lapangan Merdeka Kota Sungai Penuh berubah menjadi kepanikan dan teror pada Sabtu malam. Seorang bocah laki-laki berusia 7 tahun, Gilang, ditemukan tak bernyawa di dalam lipatan istana balon—wahana permainan anak yang seharusnya menjadi tempat tertawa, bukan berujung petaka.
Peristiwa mengerikan ini menjadi tamparan keras bagi orang tua, pengunjung, hingga pengelola wahana hiburan agar tidak pernah mengabaikan keselamatan anak.
Kronologi Mencekam Detik demi Detik
Pukul 20.00 WIB — Awal Malam yang Biasa Saja
Gilang menikmati semangkuk bakso bersama keluarganya di sekitar Lapangan Merdeka. Selesai makan, ia — dengan polos seperti anak lainnya — meminta izin untuk bermain di istana balon yang menjadi pusat keramaian malam itu.
Pukul 21.00 WIB — Hilang Tanpa Jejak
Satu jam berlalu. Gilang tidak kembali. Senyum keluarganya berubah menjadi cemas. Ibunya bergegas mencari ke berbagai sudut lapangan dan mendatangi pemilik istana balon. Namun jawaban yang diterima justru menambah kegelisahan:
“Dak ado nampak Gilang bermain di sini,” ujar pemilik wahana.
Jawaban itu membuat suasana semakin mencekam. Ke mana Gilang?
Pukul 21.15 WIB — Temuan yang Menghancurkan
Kakek korban, Saprudin, kembali ke wahana balon yang telah ditutup dan dilipat. Kecurigaannya memuncak. Ia memaksa pemilik membuka kembali lipatan istana balon tersebut.
Saat lapisan balon tersibak, keluarga seketika terpaku: Gilang ditemukan tergeletak di dalam lipatan balon, tubuh mungilnya terlentang tanpa reaksi. Pemandangan yang tak pernah mereka bayangkan terjadi di depan mata.
Pukul 21.25 WIB — Upaya Terakhir
Dalam kondisi kritis, Gilang segera dilarikan ke Rumah Sakit DKT Sungai Penuh. Napas keluarga berpacu dengan waktu, berharap masih ada keajaiban.

Pukul 21.30 WIB — Harapan yang Padam
Hanya lima menit setelah tiba di rumah sakit, dokter jaga menyatakan Gilang telah meninggal dunia. Tangis pecah. Malam yang semula penuh hiburan berubah menjadi malam duka yang memahat luka dalam bagi keluarga.


