Faktatoday.com – Kota Jambi, Sidang lanjutan perkara dugaan pencurian sepeda motor dengan terdakwa driver ojek online M. Iqbal kembali digelar di Pengadilan Negeri Jambi, Kamis (27/11/2025), dan menyisakan tanda tanya besar terkait keabsahan proses penyidikan. Tim kuasa hukum Iqbal menilai Jaksa Penuntut Umum (JPU) dinilai mengabaikan perintah hakim lantaran tak menghadirkan saksi verbalisan dari Polsek Jambi Selatan.

Padahal, kehadiran penyidik tersebut dinilai sangat krusial. Hakim meminta penjelasan langsung terkait keabsahan Berita Acara Pemeriksaan (BAP), menyusul pernyataan pelapor, Rhaysha, yang secara tegas dan di bawah sumpah menyatakan tidak pernah menuduh Iqbal sebagai pelaku pencurian.

Rhaysha hanya melaporkan kehilangan motor Scoopy di halaman rumahnya pada 13 Agustus 2025. Namun dalam BAP tertulis bahwa ia menuduh M. Iqbal sebagai pencuri — pernyataan yang justru tidak pernah ia akui.

“Hakim sendiri meminta agar saksi penyidik dihadirkan untuk mengklarifikasi BAP itu. Tapi pada hari ini, penyidik tidak muncul. Ini sangat mengecewakan,” ujar kuasa hukum Iqbal, M. Amin, dengan nada geram.

Saksi Pelapor Berubah-Ubah, Ruang Sidang Memanas

Ketidakhadiran saksi verbalisan bukan satu-satunya masalah. Sidang justru memanas ketika dua saksi dari pihak pelapor memberikan keterangan yang saling bertentangan.

Saksi Putra (adik pelapor) mengaku langsung mendatangi rumah Iqbal pada 13 Agustus 2025 — hari hilangnya motor. Namun Ketua RT Bumi Lestari, Rico, menyebut hal itu baru terjadi keesokan harinya, 14 Agustus 2025.

Ketika disorot dan ditegaskan oleh pengacara Iqbal, Rico kembali mengubah keterangannya. Perubahan narasi ini memicu ketegangan di ruang sidang.

“Banyak keterangan yang tidak berkesesuaian antar saksi. Bahkan mereka hanya menduga-duga. Ini sangat riskan untuk menghukum seseorang,” ungkap M. Amin.

Dalam persidangan, kedua saksi pelapor juga mengakui bahwa dugaan bahwa Iqbal adalah pelaku hanya berdasarkan asumsi pribadi, bukan pada bukti konkret.

Bukti CCTV Dipertanyakan: Video Terpotong, Identitas Tak Jelas